Kamis, 01 Januari 2009

Kapak Manusia Purba

Arkeolog Temukan Tiga Kapak Berumur Ratusan Tahun di Kudus

Tim Ahli Arkeologi dari Balai Arkeologi Yogayakarta menemukan jawaban tentang kebudayaan manusia purba di Situs Patiayam, di Dukuh Kancilan Karangsuda, Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kudus, Jawa Tengah, ditandai dengan penemuan tiga unit kapak perimbas manusia purba.

"Tiga kapak yang berusia sekitar 400 ribu hingga sejuta tahun yang lalu itu berhasil ditemukan di Sungai Kancilan, Rabu sore (21/11) kemarin, di sekitar lokasi situs," kata salah satu Tim Ahli Arkeologi dari Balai Arkeologi Yogyakarta, Dr Harry Widianto, di lokasi Situs Patiayam, Kudus, Kamis.

Dua dari tiga kapak tersebut merupakan kapak perimbas berukuran besar, biasanya dipakai untuk pekerjaan berat, seperti memecahkan tulang. Satunya, berukuran kecil yang dipakai untuk jenis pekerjaan ringan, seperti menyayat kulit hewan.

"Satu kapak perimbas berukuran besar memiliki bentuk yang lebih halus, karena teknologi pembuatannya lebih maju," katanya.

Batu yang dipakai biasanya memiliki tingkat kekerasan di atas tujuh Skala Muse. "Jika dipecah, akan menciptakan dua sisi yang sangat tajam dan kuat," katanya mengungkapkan.

Teknik pembuatannya dilakukan dengan memangkas sisi-sisi batu dengan batu lain. "Kapak perimbas cukup dipangkas satu sisinya, sedangkan kapak penetak pada dua sisi. Sedangkan kapak yang kecil-kecil dengan teknik perkutor atau dengan cara melepaskan dengan tanduk rusa," katanya.

Kapak tersebut sangat umum digunakan oleh manusia purba di Afrika, Eropa, China, dan Jawa yang menyatu dengan Homo Erectus, katanya menambahkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar